Sabtu, 03 November 2012

Kesunyian yang berUlang Tahun

Hari ini, satu angka jatuh di usiaku, pecah jadi dua angka kembar. Aku cukup bahagia, Tuhan. Meski lengan Ayah jauh ia rentangkan di ujung jarak, meski doa Ibu diucap diam-diam--tak sampai terdengar telingaku, namun semoga saja ia menjamah telingaMu sebagai harapan yang baik-baik.
 
Aku cukup bahagia, begitu banyak orang-orang  disini--disekelilingku mengirimkan doa, meski mereka tak singgah sebentar untuk menyanyikan lagu selamat ulang tahun atau meniup lilin bersamaku.
 
Aku sudah bahagia. Dan aku tak peduli perihal kesendirian. Semoga ini menjadi kesunyian paling hikmad, waktu yang baik untuk bercermin: melihat ke dalam diri, memperbaiki apa yang seharusnya kuperbaiki.
 
Ini tahun ke-22.
 
Aku sudah berjalan cukup jauh.
Semakin banyak gang-gang sempit, semakin banyak kemungkinan untuk tersesat.
 
Doaku;
Semoga lebih banyak petunjuk.
Semoga lebih banyak terang daripada kelam.
Semoga semakin sedikit kesedihan yang bertandang.
Semoga semestaku, selalu ramai dihujani cinta kasih dan kebahagiaan.
Semoga yang kupilih adalah sebenar-benarnya pilihan, sebaik-baiknya jalan yang meluruskan aku menujuMu.
 
Tuhan, sekali lagi, terima kasih untuk kesempatan ini. Aku meyakini, di tiap gurat garis telapak tanganku Kau menuliskan takdir yang indah.
Lebih indah dari yang pernah kulihat.
Lebih indah dari yang sudah kubayangkan.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar